Santa Mars

Laki-laki, 18 tahun

Malang, Indonesia

Banggalah pada dirimu sendiri, Meski ada yang tak Menyukai. Kadang mereka membenci karena Mereka tak mampu menjadi seperti dirimu.
::
Start
Windows 8 SM Versi 3
Shutdown

Navbar3

Cari Blog Ini

Selasa, 11 Juni 2013

Cara mempercepat booting Windows 7




1. Windows Boot Perfomance Diagnostic
Untuk melakukan trik ini, Anda harus mengakses group policy. Namun group policy ini tidak ada pada Windows 7 Starter dan Home Edition. Langkah-langkahnya:
  • Tekan tombol Windows + R
  • Ketik “gpedit.msc”. Enter
  • Pada kolom sebelah kiri, masuk ke bagian “Computer configuration” -> “Administrative Template” -> “Systems” -> “Troubleshooting and Diagnostic” -> “Windows Boot Performance Diagnostic”
  • Double klik “Configure Scenario Execution Level”. Pilih “Enable”.
  • Pada “Scenario Execution Level”, klik tanda panah ke bawah. Pilih “Detection Troubleshooting and Resolution”.
  • Klik “OK”. Selesai. Jika dirasa kurang cepat, lanjut ke cara kedua.
2. Advance Boot
Cara ini hanya bisa dilakukan pada komputer/ laptop dengan prosesor lebih dari 1 core (misal: dual core, core 2 duo, i3, i5, quad core, dll). Trik ini adalah merubah jumlah core yang digunakan untuk booting. Jika normalnya hanya 1 yang digunakan, maka kali ini Anda akan merubahnya menjadi jumlah maksimal core yang ada. Berikut langkah-langkahnya:
  • Tekan tombol Windows + R
  • Ketikkan “msconfig”. Tekan “Enter”
  • Masuk ke tab “Boot”
  • Klik “Advanced options…”
  • Centang bagian “Number of processors”
  • Klik tanda panah ke bawah, pilih angka yang paling besar.
  • Klik “OK”
  • Klik “OK”
Jika diminta restart, terserah Anda. Ingin segera restart atau restart nanti.

3. Hapus isi folder “Prefecth”
Trik ke-3 untuk mempercepat booting Windows 7 adalah menghapus isi folder prefetch. Cara ini dapat juga dilakukan untuk Windows XP dan Vista.
Setiap Anda menjalankan program, Windows akan mengingatnya dan membuat sebuah file berukuran kecil di folder prefetch. Di lain waktu Anda menjalankan program tersebut, Windows akan lebih cepat me-loadnya. Waktu loading akan menjadi lebih singkat.
Ini sangat bermanfaat. Tapi efeknya proses booting jadi lambat karena Windows akan membaca file-file di dalam folder prefetch tersebut. Oleh karena itu, jika file-file tersebut dihapus, maka proses booting akan menjadi lebih cepat. Sebaliknya, waktu loading program akan menjadi lebih lama seperti pertama kali menginstallnya. Jadi lakukanlah trik ke-3 ini dengan bijak. Saya sendiri hanya menghapus isi folder prefetch 2 minggu sekali.
Cara menghapus isi folder prefetch:
  • Akses Windows Explorer
  • Masuk ke drive C -> Windows -> Prefetch
  • Hapus semua isinya secara permanen (Shift + Del)

Read More --►

Minggu, 09 Juni 2013

TUGAS MAKALAH AGRIBISNIS



TUGAS : AGRIBISNIS
DOSEN : KHAERIYAH DARWIS, SP, M.Si
Perusahaan yang Dalam Kondisi Pailit/Bangkrut
O
L
E
H
KELOMPOK 1
1.     ABDUL HALIM ZH MALE
2.     NAIS USMAN
3.     MEGA SILVANA YAHYA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ICHSAN GORONTALO
T.A 2012/2013(GENAP)



Perusahaan Yang Dalam Kondisi Pailit/Bangkrut
Contoh Kasus:

Tokyo – Raksasa maskapai penerbangan Asia, Japan Airlines (JAL) akhirnya memutuskan mendaftarkan kebangkrutan pada hari ini. JAL bangkrut dengan meninggalkan utang sebesar US$ 16 miliar.
Menurut sumber-sumber yang dikutip detikFinance, (19/1/2010), manajemen sudah memutuskan untuk mendaftarkan kebangkrutan.
Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari manajemen JAL mengenai status perusahaan transportasi udara dengan perolehan pendapatan terbesar di kawasan Asia tersebut. Namun rencana JAL mendaftarkan kebangkrutan telah diindikasikan sejak pekan lalu.
Reuters melansir status kebangkrutan JAL akan didaftarkan antara pukul 08.00 GMT hingga 08.00 GMT atau 15.00 WIB hingga 15.30 WIB. Kebangkrutan JAL akan menjadi yang terbesar di Asia.
Berdasarkan laporan keuangan JAL per 30 September 2009, posisi utang JAL tercatat sebesar 1,5 triliun yen, atau setara dengan US$ 16 miliar. JAL juga berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) atas 15 ribu karyawannya atau sepertiga dari total karyawan JAL sebanyak 47 ribu karyawan.
Harga saham JAL pun kini diperdagangkan pada harga 5 Yen. Sejak awal Januari 2010, harga saham JAL telah mengalami penurunan lebih dari 90%. Nilai kapitalisasi pasar JAL dengan harga saham terkini hanya sekitar US$ 150 juta, lebih rendah dari Croatia Airlines dan Jazeera Airways.
Obligasi JAL juga diperdagangkan pada harga 27,8 cent dolar AS, anjlok tajam ketimbang posisi akhir bulan lalu di level 70 cent dolar AS. Kebangkrutan JAL akan membatalkan rencana pembelian 17 jet regional serta berpotensi menggugurkan kontrak berjangka bahan bakar senilai US$ 440 juta. (sumber: detik.com)
Di dalam dunia bisnis, apabila suatu perusahaan mengalami Pailit, maka hal ini dianggap sebagai suatu momok, dimana mereka dianggap tidak mampu untuk menjalankan operasional perusahaan dengan baik. Akan tetapi disisi yang lain, ada yang beranggapan bahwa pengajuan permohonan pailit dianggap solusi yang paling tepat untuk menyelesaikan masalah utang perusahaan yang sudah tidak mampu diselesaikan.
Di Indonesia sendiri, pengaturan tentang kepailitan pertama kali diatur didal Failesement Verooerdening 2 yang kemudian diganti dengan dilahirkannya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1998 tentang perubahan atas undang-undang tentang kepailitan menjadi undang-undang. Dan yang terakhir adalah dirumuskannya Undang-Undang Nomo 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, dimana undang-undang ini menggantikan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1998.
Telah diundangkannya peraturan perundangan yang baru dalam bidang kepailitan, pengajuan permohonan pailit dan juga pengajuan permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang telah menjadi hal yang sangat lumrah di lingkungan pengadilan niaga sehari-harinya.
Salah satu kasus Kepailitan yang juga turut diajukan dilingkungan Pengadilan Niaga Jakarta barat tersebut adalah kasus kepailitan yang terjadi antara PT. Bank Negara Indonesia (persero) Tbk, selaku pemohon pailit yang diajukan terhadap PT. Indah Raya Widya Plywood Industries, selaku Termohon Pailit. Dari pengajuan Permohonan Pailit tersebut, telah dijatuhkan putusan dengan putusan Nomor : OS/PKPU/2006/PN.Niaga, Jkt.Pst.Jo Nomor : 13/Pailit/2006/PN. Niaga. Jkt.Pst. Dari putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat tersebut telah menjatuhkan bahwa Termohon Pailit (PT. Indah Raya Widya Plywood Industries) pailit dengan segala akibat hukumnya.
Penjatuhan putusan pailit itu sendiri terhadap Termohon Pailit telah sesuai dengan Pasal 289 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004, dimana didalam Pasal tersebut menyatukan bahwa apabila Rencana Perdamaian ditolak  oleh kreditor, maka pengadilan harus menyatakan debitur Pailit.  Dilihat dari bunyi pertimbangan hukum majelis didalam putusannya tersebut, menurut pendapat penulis, penjatuhan putusan dengan berdasar pasal diatas telah sesuai dengan peraturan perundangan tentang kepailitan.

Dan lingkungan masyarakat di Indonesia juga cenderung akan memandang Anda sebagai seseorang yang gagal saat alami kebangkrutan. Masyarakat di tanah Air masih belum sepenuhnya menghargai proses berat yang harus dialami oleh seorang entrepreneur karena mereka lebih menilai keberhasilan seorang entrepreneur dari aspek hasilnya saja. Prosesnya padahal juga tak kalah penting.
Bila Anda sudah hampir putus asa saat alami kebangkrutan, cobalah urai simpul-simpul mati dalam kondisi bangkrut tersebut dengan beberapa saran di bawah ini.














PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE NONKUANTITATIF
Dalam hal ini proses pengambilan keputusaan  dengan menggunakan metode nonkuantitatif ialah sebagai berikut.
a.       Intuisi
Dari dalam diri seorang entrepreneur bisa saja merasa putus asa dan memiliki tingkat kepercayaan diri yang sudah sangat menurun.Oleh masalah ini telah jelas menyatakan bahwa perusahaan tersebut mengalami failid di karenakan ketidak efisien kinerja manajemen/intrepreneur serta kerja karyawan yang terlalu di bawah prioritas perusahaan.
Cara yang tepat dalam menangani masalah ialah mengganti atau melakukan pemilihan manajemen baru yang lebih dan efektif dengan menggunakan METODE baru dalam pengembangan karyawan yang di lakukan oleh badan pengembangan karyawan dalam perusahaan.
b.      Fakta
Beberapa perusahaan tidak dapat bersaing dengan perusahaan  perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama karena beberapa hal:
·         Biaya operasional yang tinggi.
·         Managemen yang tidak absolut atau tidak teratur dalam prosedur pelaksanaanya.
·         Skandal yang buruk yang di hadapi perusahaan secara berkepanjangan.
Dari uraian di atas maka keputusan yang dapat di ambil ialah mengajukan perusahaan tersebut sebagai perusahaan yang telah vailid dan dapat di bububarkan berdasarkan UU No.37 Tahun 2004 tentang kevailitan perusahaan.
c.       Pengalaman
Berdasarkan pengalaman yang menimpa perusahaan yang lain telah jelas di ketahui bahwa penyebab perusahaan tersebut vailid di karenakan beberapa faktor yaitu .
·         Kekurangan modal kerja
·         Terlalu banyak tenaga kerja yang tidak sesuai dengan kapasitas produksi perusahaan.
·         Pembayaran uang pension kepada karayawan(pension) yang terlalu tinggi.
·         Pendapatan yang tidak sebanding dengan biaya yang harus di keluarkan
·         Terlalu banyak utang.
·         Biaya perawatan yang terlalu tinggi.
·         Persaingan yang terlalu ketat.
Dalam hal ini telah jelas di nyatakan bahwa penyebab vailidnya suatu perusahaan tergantung dari proses managemennya.
d.      Opini
Situasi pailit yang Anda alami sekarang mungkin akan terasa lebih mudah untuk diatasi jika kondisi sekitar lingkungan Anda tetap positif. Tetapi harus diakui tak semua faktor di sekeliling kita mendukung untuk mengatasi kebangkrutan yang di alami.



Perusahaan dapat bertahan apabila dapat mempertahankan keexist-annya dalam dunia bisnis dan tidak mudah menyerah dengan segala masalah dan selalu mencoba merubah sistem manajemen perusahaan dengan menciptakan produk-produk baru yang dapat mempertahankan eksistensi perusahaan tersebut, selalu melihat perkembangan pesaing dan tidak menurunkan tingkat produksi produk dengan kualitas yang baik dengan menerapkan 4P.
·         PRODUK
Menejer harus jeli dalam menentukan produk yang akan di produksi dalam hal permintaan konsumen yang banyak tapi tak lupa dengan kualitas produk yang baik pula
·         PRICE
Harga sangat menentukan keberhasilan produk tersebut karena dapat mempengaruhi permintaan konsumen akab barang tersebut.
·         PROMOTION
Promosi sangat penting dalam hal memperkenalkan produk perusahaan tersebut kepada dunia dengan menentukan harga awal produk tersebut sebagai langkah awal pengenalan produk ke konsumen.
·         PLACE
Penentuan tata letak perusahaan dapat berpengaruh juga bagi perusahaan dalam kaitannya memproduksi suatu produk. Dalam hal ini dapat di kategorikan dalam penentuan lokasih perusahaan, gudang penyimpana, lokasi pabrik dan masih banyak yang lain untuk mendukung proses produksi serta penempatan penjualan hasil produksi.





 SELESAI

Read More --►

contih makalah yang baik

apapun yang menjadikan manusia mati rasa dengan gru maupun dosen itulah kewajibanya untuk menyelesaikan tugasnya
Read More --►

tugas makalah proposal

kembali lagi dengan demokresimahasiswa.blogspot.com di sini saya mau shering sedikit ilmu saya tentang pembuatan makalah yang baik dan benar yang bisa membantu sahabat2 yang membutuhkan  makalah sebagai salah satu syarat tugas dari dosen maupun ibu guru tercinta kita...nga perlu banyak basa-basi lagi cecky dott...

ada beberapa alasan mengapa murid skrang maunya enak tampa harus banyak buang capek maupun uang untuk pembuatan tugas secara manual. yah itulah jaman skarng okey sobat disini saya mau kasikan sedikit yang saya yw mengenai cara pembjatan tugas dari bebrapa sumber tepercaya simak saj OK bozzz.





KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur kami panjatkan kepada Alloh SWT karena atas rahmat dan keridoannya,kami bisa membuat suatu gagasan usaha yang Insya Alloh akan bermanfaat bagi kami sebagai pemilik usaha, investor, dan umumnya masyarakat.
             K’ONE MOTOR FOOD ialah nama yang kami buat untuk kegiatan usaha ini,yang begerak di bidang produksi kue ( gorengan).
            Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung, memberi saran, dan masukan–masukannya untuk kelancaran usaha ini. Khususnya kepada dosen pembimbing kami, yang sangat berperan dalam pengarahan kegiatan usaha ini.



Penyusun

Kelompok 1




DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................... 1
Bab 1 Profil Perusahaan.........................................................................3
            A.    Deskripisi Umum  Perusahaan................................................... 3
            B.     Riwayat Perusahaan.................................................................. 3
            C.     Visi dan Misi Perusahaan.......................................................... 3
            D.    Jenis Usaha yang Dikelola......................................................... 4
            E.     Jenis Usaha yang Direncanakan................................................ 4
Bab II Kegiatan Pasar dan Pemasaran.................................................5
            A.    Lingkungan Usaha..................................................................... 5
            B.     Kondisi Pasar............................................................................ 5
            C.     Rencana Pemasaran.................................................................. 5
Bab III  Faktor Penghambat dan Pendukung
             A.    Faktor Penghambat .................................................................. 6
             B.     Faktor Pendukung.................................................................... 6
             C.     Analisis SWOT........................................................................ 6    
Bab IV Aspek Produksi..........................................................................8
       A. Alokasi Usaha ............................................................................
       B. Fasilitas dan Peralatan Produksi.................................................
       C. Bahan Baku................................................................................ 11
       D. Proses Produksi........................................................................... 12
       E. Proses Pengerjaan........................................................................ 13

Bab V Aspek Keuangan........................................................................
       A.  Drap Anggaran bisnis................................................................ 14  
Bab VI Penutup
            A.  Antisipasi Masa Depan............................................................. 17
            B.  Kesimpulan............................................................................... 17
Lampiran
            A.  Struktur Organisasi Perusahaan................................................ 18



       BAB I
PROFIL PERUSAHAAN

A.    Deskripsi Umum Perusahaan

K’ONE MOTOR FOOD merupakan suatu kegiatan usaha yang bergerak di bidang makanan yaitu pembuatan kue (gorengan).dan Rekreasi bagi para pengunjung sebab selain menawarkan kue yang menarik minat kita juga menawarkan keindahan lokasi kegiatan usaha kami yang mana kami menyediakan kantin-kantin yang terbuat dari mobil bekas yang telah di renovasi sebagus mungkin sebagai penunjang keunikan usahan ini.
Kegiatan usaha ini bertujuan untuk melatih kemampuan karyawan saya dalam bidang kewirausahaan.

     B.  Riwayat Perusahaan

       K’ONE MOTOR FOOD dibentuk oleh kami untuk berwirausaha dan sebagai implementasi dari mata kuliah Kewirausahaan, Fakultas Ekonomi, Universitas Ichsan Gorontalo.

     C.  Visi dan Misi Perusahaan
VISI
Dengan berlandaskan iman dan taqwa serta kerja keras kami ingin  K’ONE  MOTOR FOOD menjadi salah satu perusahaan yang paling maju, produktif, dan berkompetitif di Indonesia khususnya provinsi Gorontalo.
                 
MISI
1.    Menciptakan tenaga kerja yang ahli dan kompeten serta memiliki imtaq dan  iptek yang kuat.
                 2.    Memuaskan konsumen dalam segala bidang, konsumsi maupun rekreasi
                 3.    Menjadi perusahaan yang terdepan di bidangnya dalam hal kepuasan konsumen
            4.    Memperluas lapangan kerja untuk kemakmuran mahasiswa dan masyarakat sekitar  tempat produksi pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

     D.  Jenis Usaha yang Dikelola

K’ONE MOTOR FOOD bergerak di bidang makanan yaitu pembuatan kue (gorengan). Dan tempat rekreasi. Kami memilih usaha di bidang makanan dan rekreasi karena usaha ini disesuaikan dengan kebutuhan dan skill  yang kami miliki serta faktor pendukung yang memadai untuk megembangkan usaha ini.di samping itu ini adalah usaha yang baru di lakukan di proponsi sulawesi khususnya propinsi gorontalo

     E.  Jenis Usaha yang Direncanakan

Kami sepakat untuk membuat suatu usaha di bidang makanan yaitu pembuatan kue (gorengan). dan rekreasi bagi para pengunjung Dengan jenis kuenya yaitu Risol, Molen, Dadar Gulung, dan Pastel. Kami yakin usaha ini akan berkembang dengan baik di Gorontalo karena kami tahu usaha ini belum ada di buka di Gorontalo sebelumnya. Kami sudah menjalin kerjasama dengan beberapa warung, sebagai pemasok bahan-bahan yang di butuhkan untuk proses pembuatan kue tersebut.




BAB II
KEGIATAN PASAR DAN PEMASARAN

A.    Lingkungan Usaha

Di Gorontalo tepatnya di huangobotu jenis usaha di bidang makanan khususnya kue memiliki peluang yang sangat menjajikan, karena makanan adalah kebutuhan primer manusia, ditambah lagi dengan pengadaan tempat rekreasi berupa mobil bekas yang telah kami renovasi dengan sebaik mungkin yang rencananya akan di operasikan dengan rell kecil sebagai jalan mobil tersebut banyaknya jumlah Masyarakat sekitar lebih dari 400 KK dan penduduk di Huangobutu dan sekitarnya. Oleh karena itu kami bertekad mengembangkan usaha pembuatan kue (gorengan), karena ditunjang dari banyaknya  peluang  dalam mengembagkan jenis usaha ini.

     B.  Kondisi Pasar

Jika melihat kompetitor-kompetitor yang bergerak dibidang usaha, memang usaha ini belum di kenal banyak oleh masyarakat Gorontalo sebab usaha ini baru di gorontalo. Tetapi, kami menyiasatinya dengan inovasi berbeda dari produk-produk  yang sudah ada. Yaitu, dengan inovasi rasa yang lebih enak, ukuran yang lebih besar, harga yang ekonomis, dan yang paling penting sehat dan higienis. Serta tidak lupa juga dengan keindahan mobil bekas yang menciut sana sini sebagai pendukung keindahan perusahaan kami. Dengan ini, kami yakin produk yang kami miliki menjadi salah satu sasaran masyarakat sebagai pelampiasan rasa letih karena bekerja maupun duduk di bangku kuliah seharian.di samping itu pula kami mengharapkan produk ini dapat laku dipasaran gorontalo maupun luar provinsi Gorontalo.

     C.  Rencana Pemasaran

Dengan usaha kue (risol, pastel, molen, dan darlung) yang belum memiliki pelanggan tetap, maka kami akan berinisiatif melakukan pemasarannya dengan membuat brosur untuk mencari agen yang mau menjualnya, sehingga akan ada banyak yang membantu untuk mengembangkan usaha ini. Seperti mahasiswa yang menjual di kampus, dan menurut pengalaman cara ini berhasil dengan baik.



BAB III
FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG

Setiap usaha yang dijalankan, pasti ada yang sukses dan ada yang belum sukses seperti halnya usaha ini. Ada beberapa hal yang menurut kami akan menghambat dan sangat mendukung dalam menjalankan usaha ini.
       A.    Faktor penghambat tersebut diantaranya :
              1.    Ketidak pahaman masyarakat tentang usaha ini.
         2.    Harga bahan baku yang tidak stabil.
       Tapi kami sudah merencanakan untuk memecahkan masalah faktor penghambat tersebut diantaranya yaitu dengan berhati–hati dalam mengelola setiap anggaran dana yang akan dikeluarkan. Sedangkan untuk mengatasi faktor yang kedua yakni harga bahan baku tidak stabil, kami menyiasatinya dengan membeli bahan baku langsung kepada petani setempat agar memperoleh harga yang lebih murah.
       B.     Faktor pendukung usaha ini diantaranya :
               1.    Kondisi tempat, dan peralatan yang memadai
               2.    Higienis dan harga yang relatif terjangkau
               3.    Merupakan salah satu bagian produk yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat.

       C.     ANALISIS SWOT

                 a.       Strength (kekuatan)

                                                  i.      Memiliki SDM dengan etos kerja yang baik.
              ii.     Memiliki banyak relasi pemasaran, seperti warung, kantin-kantin di setiap
                       fakultas, serta beberapa kantin universitas lainnya.
                                                 iii.      Harga produk ekonomis dan higienis
                                                 iv.      Inovasi rasa yang berbeda dengan produk lainya.






                 b.      Weakness (kelemahan)

                                                  i.      Kurangnya modal untuk menjalankan bisnis ini
                                                 ii.      Harga bahan baku yang tidak stabil
                                                iii.       kurangnya SDM yang dapat mendukung usaha ini


c.       Opportunity (peluang/kesempatan)

                                                     i.      Mitra kerja yang banyak
                                                    ii.      Budaya masyarakat yang konsumtif


d.      Threat ( hambatan)
                           i.      Ketidak pahaman masyarakat dengan usaha ini.
                          ii.      Harga bahan baku yang tidak stabil.




BAB IV
ASPEK PRODUKSI

A.    Alokasi Usaha

 K’ONE MOTOR FOOD berlokasi di jalan Palma No. 32
Kami memilih lokasi tersebut, karena tempatnya dekat dengan daerah pemasaran. yaitu disekitar Kantor Lurah Huangobotu, Pasar tradisional, serta kampus terkemuka Di gorontalo antaranya UNG, Ichsan, UNG Kampus 3 dan warung-warung yang dekat dengan lokasi usaha tersebut.

B.     Fasilitas dan Peralatan Produksi

Dalam kegiatan usaha ini kami menggunakan fasilitas yang diperoleh dari modal sendiri, yaitu sebagai berikut :

PERALATAN
JUMLAH
HARGA
Mobil bekas
Kompor gas
5 buah
2 buah
               Rp. 15.000.000,-          
          Rp. 800.000,-
Gilingan
1 buah
           Rp. 400.000,-
Katel
1 buah
          Rp. 40.000,-
Penyaring
1 buah
                Rp. 15.000,-
Susuk
1 buah
                Rp. 10.000,-
Box Plastik
20 buah
             Rp. 300.000,-
Tabung Gas
2 buah
             Rp. 200.000,-
Pengocok
1 buah
           Rp. 15.000,-
Plastik
-
           Rp. 50.000,-
Baskom
4 buah
           Rp. 80.000,-
Teplon
1 buah
           Rp. 70.000,-
Nampan
1 buah
                Rp. 20.000,-
Lain-lain
-
             Rp. 100.000,-
TOTAL JUMLAH
Rp. 17.100.000,-

      C.  Bahan Baku
Bahan baku yang kami gunakan adalah:

I.      PASTEL
Bahan
Jumlah
Harga
Terigu
5 Kg
Rp. 25.000,-
Telur
3 Biji
                   Rp. 3.000,-
Mentega
¼ Kg
                   Rp. 7.500,-
Bumbu
-
                   Rp. 5.000,-
Minyak Goreng
1,5 Kg
Rp. 17.500,-
Bihun
1 Kg
                   Rp. 9.200,-
Wortel
5 Kg
Rp. 22.500,-
Gas
-
                   Rp. 6.750,-
Jumlah Total
Rp. 96.450,-

II.   RISOL
Bahan
Jumlah
Harga
Terigu
8 Kg
               Rp. 40.000,-
Telur + Tepung Roti
-
             Rp. 9.000,-
Wortel
10 Kg
               Rp. 45.000,-
Kentang
1 Kg
             Rp. 3.000,-
Bumbu
-
             Rp.5.000,-
Minyak
1,5 Kg
                Rp. 17.500,-
Gas
-
              Rp. 6.750,-
Jumlah Total
Rp. 126.250,-







III.              MOLEN
Bahan
Jumlah
Harga
Pisang
10 Kg
                   Rp. 30.000,-
Terigu
3 Kg
Rp. 15.000,-
Gula Tepung
½ Kg
                  Rp. 5.000,-
Mentega
¼ Kg
                  Rp. 7.500,-
Minyak
1,5 Kg
Rp. 17.500,-
Gas
-
                   Rp. 6.750,-
Jumlah Total
Rp. 81.750,-

IV.              DADAR GULUNG
Bahan
Jumlah
Harga
Terigu
3 Kg
Rp. 15.000,-
Gula
¼ Kg
                   Rp. 2.500,-
Pewarna + Pengharum
-
                   Rp. 3.000,-
Kelapa + Gula Aren
-
Rp. 15.000,-
Minyak
1,5 Kg
Rp. 17.500,-
Gas
-
                   Rp. 6.750,-
Jumlah Total
Rp. 59.750,-

JENIS MAKANAN
BIAYA
I.    PASTEL
                                    Rp. 96.450,-
II.   RISOL
                                      Rp. 126.250,-
III.  MOLEN
                                     Rp. 81.750,-
IV.  DADAR GULUNG
                                     Rp. 59.750,-
TOTAL BIAYA
  Rp.  364.200,-






      D.  Proses Produksi
 Dalam proses produksi usaha ini diantaranya :
            a)    Menyiapkan bahan yang akan digunakan
            b)    Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan
            c)    Memulai proses pengerjaan
            d)    Membersihkan hasil pekerjaan agar lebih baik (finishing).

      E.  Proses Pengerjaan

Dalam melakukan pekerjaan dilakukan dengan rincian sebagai berikut:
Hari                        :  Senin – sabtu
Waktu                    :  03.00 – 06.00 WIB
                                   15.00 – 17.00 WIB



BAB V
ASPEK KEUANGAN

       A.    Rencana produksi
              1.    Jenis produk                       = Kue (risol, pastel, dadar gulung, molen)
              2.    Jumlah produksi                 = 1225 biji/hari = 31850 biji/bulan

       B.     Biaya tetap
               1.    Sewa rumah                       = Rp.700.000 / bulan
               2.    Peralatan                            = Rp.2.100.000               +  
                 Jumlah                                = Rp.2.800.000

       C.     Biaya variabel
               1.     Bahan baku                        =   Rp.364.200/ hari
                                                              =  Rp.9.469.200/ bulan
          2.  Biaya overhead :
              - Listrik                                   = Rp.100.000/bulan
              - Air minum                            = Rp.60.000/bulan
              - P3K                                       = Rp.40.000/bulan
              - lain-lain                                 = Rp.100.000/bulan          +
           Jumlah                                        = Rp.9.769.200
                                                                             
*1 bulan kerja dihitung 26 hari

D.    Total Cost                                      =  Rp.9.769.200
E.     Rencana pemasaran bulan pertama
            - Harga pokok  = total cost / jumlah produksi
                                                               = Rp.9.769.200/31850
                                                               = Rp.306.7 dibulatkan Rp.310 /buah
            - Harga jual :                              = Rp.500        
     
BEP  unit untuk bulan pertama
         500 x = 310x+2.800.000+0
         (500-310) x = 2.800.000
                             x = 2.800.000/190
                             x = 14737

Maka, 14.737/1.225=12 hari
26 hari-12 hari= 14 hari
Jadi, untuk mengembalikan semua biaya dengan keuntungan 0 rupiah kue harus terjual 14737 buah sedangkan untuk menjual kue sebanyak 14737 buah itu diperlukan waktu sebayak 12 hari. Masa produksi dalam sebulan adalah 26 hari, jadi keuntungan yang diperoleh dibulan pertama ini adalah hasil dari penjualan dalam 14 hari tersebut.
Revenue 1= 14 hari x1225x 500= Rp.8.757.000 kemudian, dikurangi gaiji pegawai tetap sebesar 900000 x 7 orang = Rp.6.300.000. maka,8.757.000-6.300.000= 2.457.000, jadi keuntungan bersih bulan pertama adalah Rp.2.457.000. itu jika seandainya semua biaya yang dikeluarkan ingin kembali dalam produksi bulan pertama.



F.      Rencana pemasaran bulan kedua
            - Harga pokok                                      = total cost / jumlah produksi
                                                                          = Rp. Rp.9.769.200/31850
                                                                          = Rp.306.7 dibulatkan Rp.310 /buah
            - Harga jual                                           = Rp.500

BEP  unit untuk bulan selanjutnya :
500 x = 310x+700.000+0
             (500-310) x = 700.000
                               x = 700.000/190
                               x = 3684.2 dibulatkan 3685
Maka, 3685/1225=3.5 hari

26 hari- 3.5hari = 22.5 hari
Revenue 2= 22.5 hari x1225x 500= Rp.13.781.250 dikurangi gaiji pegawai tetap sebesar 900000 x 7 orang = Rp.6.300.000. maka, 13.781.250 -6.300.000= 7.481.250, jadi keuntungan bersih bulan kedua dan selanjutnya adalah Rp. 7.481.250.



  BAB VI
                                                          PENUTUP

A.     ANTISIPASI MASA DEPAN
Sebagai wirausahawan yang baik, kami tidak akan membiarkan usaha ini berjalan secara mendatar. Kami akan terus mencoba memperbaiki kualitas pekerjaan kami, agar para peminat dan konsumen puas atas kue yang kami buat. Karena apabila kualitas kue kami tidak kami tingkatkan kemungkinan besar usaha ini tidak akan maju, dan terancam bangkrut.

B.     KESIMPULAN
Menurut kami usaha ini dapat berkembang dan akan mencapai keberhasilan. Kami sangat yakin bahwa usaha ini akan maju dan terus berkembang karena dilakukan oleh orang–orang yang mempunyai kualitas dalam menjalankan setiap pekerjaan. Kami sadar bahwa usaha ini tak akan langsung berkembang pesat tapi kami akan terus berjuang untuk terus menjalankan dan mengembangkan usaha ini.



LAMPIRAN

A.            Struktur Organisasi Perusahaan

STRUKTUR ORGANISASI

                   K’ONE MOTOR FOOD

Pimpinan Perusahaan                :         Abd. Halim Z.H Male
Bendahara                                 :         Feby Oktaviana Dumako
Pemasaran                                 :         Sry Wulandari Lamalani
Produksi                                    :         Indah Pratiwi Tjitroderono
                                                            Sry Nova Radjak


 
Read More --►