Santa Mars

Laki-laki, 18 tahun

Malang, Indonesia

Banggalah pada dirimu sendiri, Meski ada yang tak Menyukai. Kadang mereka membenci karena Mereka tak mampu menjadi seperti dirimu.
::
Start
Windows 8 SM Versi 3
Shutdown

Navbar3

Cari Blog Ini

Rabu, 16 Januari 2013

proses pengambilan keputusan

PROSES YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI

Teori Organisasi Umum

PROSES YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI


oleh:Abd.halim ZH.Male

Muhammad Iqbal Syams 14110742


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang

Di besarnya ibukota, tidak dapat disangkal lagi organisasi entah itu besar atau kecil. Kondisi ini di pengaruh oleh pesatnya perkembangan dan di perlukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat, agar sistematis organisasi berjalan lancar.
Pengambilan keputusan dilakukan oleh seorang petinggi dalam suatu organisasi seperti seorang manajer atau administrator. Kegiatan pengambilan keputusan meliputi pengidentifikasian masalah, mencari jalan keluar terbaik, dan alternative keputusan. Seorang pemimpin dalam membuat keputusan sesuai dengan pengalaman dan penguasaan masalah tersebut. Itu dapat mempengaruhi kualitas keputusan yang di buat. Sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja organisasi.
Pembuatan keputusan diperlukan pada semua tahap kegiatan organisasi dan manajemen. Misalnya, dalam tahap perencanaan diperlukan banyak kegiatan pembuatan keputusan sepanjang proses perencanaan tersebut. Keputusan-keputusan yang dibuat dalam proses perencanaan ditujukan kepada pemilihan alternative program dan prioritasnya. Dalam pembuatan keputusan tersebut mencakup kegiatan identifikasi masalah, perumusan masalah, dan pemilihan alternatif keputusan berdasarkan perhitungan dan berbagai dampak yang mungkin timbul. Begitu juga dalam tahap implementasi atau operasional dalam suatu organisasi, para manajer harus membuat banyak keputusan rutin dalam rangka mengendalikan usaha sesuai dengan rencana dan kondisi yang berlaku. Sedangkan dalam tahap pengawasan yang mencakup pemantauan, pemeriksaan, dan penilaian terhadap hasil pelaksanaan dilakukan untuk mengevalusai pelaksanaan dari pembuatan keputusan yang telah dilakukan.

Pada akhirnya, kegiatan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat merupakan bagian dari kegiatan administrasi dimaksudkan agar permasalahan yang akan menghambat roda organisasi dapat segera terpecahkan dan terselesaikan sehingga suatu organisasi dapat berjalan secara efisien dan efektif dalam rangka mencapai suatu tujuan organisasi.

1.2.   Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan ?
2. Apakah tujuan dari pengambilan keputusan?
3. Apakah yang menjadi dasar dalam pengambilan keputusan?
4  Faktor apakah yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan?
5.Apa sajakah jenis-jenis pengmbilan keputusan dalam organisasi?
6. Bagaimana proses pengambilan keputusan itu ?

1.3.   Tujuan
1.     Mengetahui definisi dari pengambilan keputusan.
2.     Mengetahui tujuan pengambilan keputusan.
3.     Mengetahui dasar yang menjadi pengambilan keputusan.
4.     Mengetahui faktor-f aktor pengambilan keputusan.
5.     Mengetahui jenis-jenis pengambilan keputusan.
6.     Mengetahui bagaimana proses pengambilan keputusan.

1.4.   Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah studi pustaka dan pencarian di internet.
 
1.5.   Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
1.4. Metode Penulisan
1.5.  Sistematika Penulisan

BAB II ISI
      2.1. Definisi Pengambilan Keputusan
      2.2. Tujuan Pengambilan Keputusan
      2.3. Dasar dan Faktor Pengambilan Keputusan
      2.4. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam Pengambilan Keputusan
      2.5. Keputusan Individual dan Kelompok
      2.6. Proses Pengambilan Keputusan

BAB III STUDI KASUS

BAB IV PENUTUP
      4.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN




BAB II
ISI

2.1.  Definisi Pengambilan Keputusan

            Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal itu berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai ‘apa yang harus dilakukan’ dan seterusnya mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
            Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat vital. Jiwa kepemimpinan seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah dan mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang berbobot dan dapat diterima bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan antara disiplin yang harus ditegakkan dan sikap manusiawi terhadap bawahan. Keputusan yang demikian ini juga dinamakan keputusan yang mendasarkan diri pada human relations.
            Setelah pengertian keputusan disampaikan, kiranya perlu pula diikuti dengan  pengertian tentang “pengambilan keputusan”. Ada beberapa definisi tentang pengambilan keputusan, dalam hal ini arti pengambilan keputusan sama dengan pembuatan keputusan, misalnya Terry, definisi pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku dari dua alternatif atau lebih ( tindakan pimpinan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam organisasi yang dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu diantara alternatif-alternatif yang dimungkinkan).
            Menurut Siagian pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan terhadap hakikat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.


            Dari kedua pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan itu diambil dengan sengaja, tidak secara kebetulan, dan tidak boleh sembarangan. Masalahnya telebih dahulu harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas, sedangkan pemecahannya harus didasarkan pemilihan alternatif terbaik dari alternatif yang ada.
           
2.2.  Tujuan Pengambilan Keputusan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam organisasi itu dimaksudkan untuk mencapai tujuan organisasinya yang dimana diinginkan semua kegiatan itu dapat berjalan lancer dan tujuan dapat dicapai dengan mudah dan efisien. Namun, kerap kali terjadi hambatan-hambatan dalam melaksanakan kegiatan. Ini merupakan masalah yang hatus dipecahkan oleh pimpinan organisasi. Pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memecahkan masalah tersebut.

2.3.  Dasar Pengambilan Keputusan
2.3.1.          Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi

            Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif yaitu mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain. Sifat subjektif dari keputusuan intuitif ini terdapat beberapa keuntungan, yaitu :
1. Pengambilan keputusan oleh satu pihak sehingga mudah untuk memutuskan.
2. Keputusan intuitif lebih tepat untuk masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan.
            Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi membutuhkan waktu yang singkat Untuk masalah-masalah yang dampaknya terbatas, pada umumnya pengambilan keputusan yang bersifat intuitif akan memberikan kepuasan. Akan tetapi, pengambilan keputusan ini sulit diukur kebenarannya karena kesulitan mencari pembandingnya dengan kata lain hal ini diakibatkan pengambilan keputusan intuitif hanya diambil oleh satu pihak saja sehingga hal-hal yang lain sering diabaikan

2.3.2.          Pengambilan Keputusan Rasional

            Keputusan yang bersifat rasional  berkaitan dengan daya guna. Masalah – masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional. Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objektif. Dalam masyarakat, keputusan yang rasional dapat diukur apabila kepuasan optimal masyarakat dapat terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat yang di akui saat itu.

2.3.3.          Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta

            Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya pengambilan keputusan didukung oleh sejumlah fakta yang memadai. Sebenarnya istilah fakta perlu dikaitkan dengan istilah data dan informasi. Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan secara sistematis dinamakan data. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari data. Dengan demikinan, data harus diolah lebih dulu menjadi informasi yang kemudian dijadikan dasar pengambilan keputusan.
            Keputusan yang berdasarkan sejumlah fakta, data atau informasi yang cukup itu memang merupakan keputusan yang baik dan solid, namun untuk mendapatkan informasi yang cukup itu sangat sulit.

2.3.4.          Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman

            Sering kali terjadi bahwa sebelum mengambil keputusan, pimpinan mengingat-ingat apakah kasus seperti ini sebelumnya pernah terjadi. Pengingatan semacam itu biasanya ditelusuri melalui arsip-arsip penhambilan keputusan yang berupa dokumentasi pengalaman-pengalaman masa lampau. Jika ternyata permasalahan tersebut pernah terjadi sebelumnya, maka pimpinan tinggal melihat apakah permasalahan tersebut sama atau tidak dengan situasi dan kondisi saat ini. Jika masih sama kemudian dapat menerapkan cara yang sebelumnya itu untuk mengatasi masalah yang timbul.
            Dalam hal tersebut, pengalaman memang dapat dijadikan pedoman dalam menyelesaikan masalah. Keputusan yang berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat bagi pengetahuan praktis. Pengalaman dan kemampuan untuk memperkirakan apa yang menjadi latar belakang masalah dan bagaimana arah penyelesaiannya sangat membantu dalam memudahkan pemecaha masalah.

2.3.5.          Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang

            Banyak sekali keputusan yang diambil karena wewenang (authority) yang dimiliki. Setiap orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien.
            Keputusan yang berdasarkan wewenang memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain : banyak diterimanya oleh bawahan, memiliki otentisitas (otentik), dan juga karena didasari wewenang yang resmi maka akan lebih permanent sifatnya.
Keputusan yang berdasarkan pada wewenang semata maka akan menimbulkan sifat rutin dan mengasosiasikan dengan praktik dictatorial. Keputusan berdasarkan wewenang kadangkala oleh pembuat keputusan sering melewati permasahan yang seharusnya dipecahkan justru menjadi kabur atau kurang jelas.

2.4.  Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam Pengambilan Keputusan
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan menurut Terry, yaitu :
a)    Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun yang rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
b)    Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.
c)     Setiap keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih mementingkan kepentingan organisasi.
d)    Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah altenatif-alternatif tandingan.
e)    Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan ini harus diubah menjadi tindakan fisik.
f)     Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.
g)    Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
h)    Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu benar.
i)     Setiap keputusan merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan mata rantai berikutnya.

2.5.  Keputusan Individual dan Kelompok
Pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individual atau kelompok, tergantung bagaimana sifat dan corak permasalahannya. Keputusan individual dibuat oleh seorang pemimpin sendirian, sedangkan keputusan kelompok dibuat sekelompok orang. Keputusan kelompok dibedakan dalam :
a)    Sekelompok pimpinan
b)    Sekelompok orang-orang bersama pimpinannya.
c)     Sekelompok orang yang mempunyai kedudukan sama dan keputusan    kelompok
  1. Keputusan yang dibuat oleh seseorang
Kebaikannya antara lain :
1.     Keputusannya cepat ditentukan atau diambil, karena tidak usah menunggu persetujuan dari rekan lainnya.
2.     Tidak akan terjadi pertentangan pendapat
3.     Kalau pimpinan ya ng mengambil keputusan itu  mempunyai kemampuan yang tinggi dan berpengalaman yang luas dalam bidang yang akan diputuskan, keputusannya besar kemungkinan tepat.
Kelemahannya antara lain :
1.     Bagaimana kepandaian dan kemampuan pimpinan tetapi pasti memiliki keterbatasan.
2.     Keputusan yang terlalu cepat diambil dan tidak meminta pendapat orang lain seringkali kurang tepat.
3.     Jika terjadi kesalahan pengambilan keputusan merupakan beban berat bagi pimpinan seorang diri.
  1. Keputusan yang dibuat oleh Sekelompok Orang
Kelebihannya antara lain :
1.     Hasil pemikiran beberapa orang akan saling melengkapi
2.     Pertimbangannya akan lebih matang
3.     Jika ada kesalahan pada pengambilan keputusan tersebut, beban ditanggung secara bersama.
Kelemahannya antara lain :
1.     Ada kemingkinan terjadi perbedaan pendapat
2.     Biasanya memakan waktu lama dan berlarut-larut karena terjadi perdebatan-perdebatan
3.     Rasa tanggung jawab masing-masing berkurang, dan ada kemungkinan saling melemparkan tanggung jawab jika terjadi kesalahan.
Mengenai pembuatan keputusan individual dan kelompok Siagian menyatakan bahwa ada tiga kekuatan yang selalu mempengaruhui suatu keputusan yang dibuat. Tiga kekuatan itu :
1.     Dinamika individu di dalam organisasi
Pengaruh individu dalam organisasi sangat terasa terutama dalam hal ini adalah
pemimpinnya. Seorang pemimpin yang mempunyai kepribadian yang kuat, pendidikan yang tinggi, pengalaman ynag banyak akan memberi kesan dan pengaruh yang besar terhadap bawahannya
2.     Dinamika kelompok orang-orang di dalam organisasi
Dinamika kelompok mempunyai pengaruh besar, oleh karena itu pemimpin hendaknya mengusahakan agar kelompok lebih cepat menjadi dewasa.
3.     Dinamika lingkungan organisasi
Pengaruh lingkungan juga memegang peranan yang cukup penting untuk diperhatikan. Antara organisasi dan lingkungan itu saling mempemgaruhi.


2.6.  Proses Pengambilan Keputusan
Setiap keputusan yang diambil itu merupakan perwujudan kebijakan yang telah digariskan. Oleh karena itu, analisis proses pengambilan keputusan pada hakikatnya sama saja dengan analisis proses kebijakan. Proses pengambilan keputusan meliputi :
  1. Identifikasi masalah
Dalam hal ini pemimpin diharapkan mampu mengindentifikasikan masalah yang ada di dalam suatu organisasi.
  1. Pengumpulan dan penganalisis data
Pemimpin diharapkan dapat mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat membantu memecahkan masalah yang ada.
  1. Pembuatan alternatif-alternatif kebijakan
Setelah masalah dirinci dengan tepat dan tersusun baik, maka perlu dipikirkan cara-cara pemecahannya. Cara pemecahan ini hendaknya selalu diusahakan adanya alternatif-alternatif beserta konsekuensinya, baik positif maupun negatif. Oleh sebab itu, seorang pimpinan harus dapat mengadakan perkiraan sebaik-baiknya. Untuk mengadakan perkiraan dibutuhkan adanya informasi yang secukupnya dan metode perkiraan yang baik. Perkiraan itu terdiri dari berbagai macam pengertian:
    • Perkiraan dalam arti Proyeksi
Perkiraan yang mengarah pada kecenderungan dari data yang telah terkumpul dan tersusun secara kronologis.
    • Perkiraan dalam arti prediksi
Perkiraan yang dilakukan dengan menggunakan analisis sebab akibat.
    • Perkiraan dalam arti konjeksi
Perkiraan yang didasarkan pada kekuatan intuisi (perasaan). Intuisi disini sifatnya subjektif, artinya tergantung dari kemampuan seseorang untuk mengolah perasaan.
  1. Pemilihan salah satu alternatif terbaik
Pemilihan satu alternatif yang dianggap paling tepat untuk memecahkan masalah tertentu dilakukan atas dasar pertimbangan yang matang atau rekomendasi. Dalam pemilihan satu alternatif dibutuhkan waktu yang lama karena hal ini menentukan alternative yang dipakai akan berhasil atau sebaliknya.
  1. Pelaksanaan keputusan
Dalam pelaksanaan keputusan berarti seorang pemimpin harus mampu menerima dampak yang positif atau negatif. Ketika menerima dampak yang negatif, pemimpin harus juga mempunyai alternatif yang lain.
  1. Pemantauan dan pengevaluasian hasil pelaksanaan
Setelah keputusan dijalankan seharusnya pimpinan dapat mengukur dampak dari keputusan yang telah dibuat.


BAB III
STUDI KASUS

Kasus yang sedang marak akhir-akhir ini adalah tentang rencana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk me-reshuffle Kabinet Bersatu Jilid II yang sebentar lagi akan genap 2 tahun masa jabatannya yaitu pada 20 Oktober 2011 mendatang. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai bahwa kinerja beberapa menteri yang duduk di kabinetnya sekarang telah dianggap cukup pengabdiannya. Sehingga perlu dicari penggantinya. Menurut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, reshuffle yang dilakukan demi perbaikan kinerja pemerintahan pada sisa waktu masa jabatan tiga tahun ke depan. "Sehingga reshuffle yang insya Allah, akan saya lakukan sebelum genap dua tahun pemerintahan ini, 20 Oktober mendatang, didasarkan atas pertimbangan pertimbangan yang logis, rasional. Seperti itu," kata SBY seperti ditulis situs kepresidenan.
            Namun banyak pihak yang mempertanyakan apakah benar Presiden sebagai kepala Negara Republik Indonesia telah mengambil keputusan secara logis dan rasional, atau hanya pengambilan keputusan secara wewenang yang dinilai untuk sekedar pencitraan belaka dan cenderung dictactoral. Ekonom Senior Econit, Hendri Saparaini, menilai pelaksanaan reshuffle kabinet dilakukan tanpa tolak ukur jelas, langkah evaluasi menteri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dilakukan secara tiba-tiba tanpa pernah memberikan surat peringatan (SP) terlebih dulu. Santer terdengar, menteri yang selingkuh bakal diganti sebab melakukan perbuatan tercela. Adapun menteri yang disebut terlibat korupsi tidak dicopot dan hanya digeser ke kementerian lain, karena memiliki kedekatan dengan presiden. Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti menambahkan bahwa jika kondisi itu dibiarkan, maka kepercayaan masyarakat kepada pemerintah bisa runtuh. Karena berbagai kebijakan penguasa tidak lagi berpihak pada rakyat. Sehingga proses reshuffle kabinet tidak banyak membantu perbaikan kinerja pemerintahan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diharapkan bisa bersikap adil dalam pengambilan keputusan untuk melakukan reshuffle. Pengambilan keputusan seperti yang telah kami paparkan seharusnya didukung oleh beberapa fakta dan memiliki bukti otentik yang jelas. Serta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diharapkan mempertimbangkan faktor-faktor dalam pengambilan keputusan, seperti yang diutarakan Terry yaitu setiap keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih mementingkan kepentingan organisasi atau Negara.


BAB IV
PENUTUP
4.1     Kesimpulan
Dari penjelasan yang telah kami paparkan dalam makalah ini dapat kami simpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah suatu tindakan yang sengaja, tidak secara kebetulan dan tidak boleh sembarangan dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi suatu organisasi. Dimana pengambilan keputusan ini ditanggung dan diputuskan oleh pimpinan organisasi yang bersangkutan dan untuk menghasilkan keputusan yang baik itu sangat dibutuhkan informasi yang lengkap mengenai permasalahan, inti masalah, penyelesaian masalah, dan konsekuensi dari keputusan yang diambil.
            Selain informasi, dalam penyelesaian masalah pun dibutuhkan perumusan masalah dengan baik. Kemudian dibuatkan alternatif-alternatif keputusan masalah yang disertai dengan konsekuensi positif dan negatif. Jika semua hal itu dapat dikemukakan dan dicari secara tepat, masalah tersebut akan lebih mudah untuk diselesaikan.
            Dalam makalah ini kami mengambil contoh kasus  yang sedang terjadi pada saat ini, yaitu tentang rencana Presiden untuk me-reshuffle Kabinet Bersatu Jilid II, yang pada intinya Presiden Republik Indonesia mengambil keputusan secara wewenang dan pengalaman. Namun, pengambilan tersebut masih belum mempertimbangkan faktor-faktor pengambilan keputusan. Hal tersebut masih belum sesuai dengan dasar teori pengambilan keputusan, sehingga menuai banyak pro dan kontra dari berbagai kalangan. Kita berharap semoga Presiden Republik Indonesia selaku Pemimpin Tertinggi di Negara ini dapat memberikan hasil pengambilan keputusan yang terbaik.
                                                             

DAFTAR PUSTAKA
Kasim, Azhar. Teori Pembuatan Keputusan. Jakarta : Lembaga Penerbit FE UI. 1995
Syamsi, Ibnu. Pengambilan Keputusan (Decision Making). Jakarta : Bina Aksara. 1989
http://politik.vivanews.com/news/ diakses Kamis, 29 September 2011
http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik diakses Kamis, 29 September 2011


LAMPIRAN

SBY: Reshuffle Insya Allah Sebelum 20 Oktober

SBY ingin dalam tiga tahun sisa waktu pemerintahannya menjadi lebih efektif.

Jum'at, 23 September 2011, 00:36 WIB
Eko Huda S
SBY (VIVAnews/Ikhwan Yanuar)
VIVAnews -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan kemungkinan besar perombakan kabinet akan dilakukan sebelum 20 Oktober 2011 mendatang. Hal itu dia katakan dalam forum Tarbiyah Islamiyah di Jambi, Kamis 22 September 2011.

"Bulan depan akan genaplah Kabinet Indonesia Bersatu II berusia dua tahun, sehingga dengan pola pikir seperti itu, evaluasi separuh jalan, saya mesti mengatakan sekaranglah saat yang tepat untuk melakukan penataan kembali atas kabinet yang saya pimpin," kata SBY.

Menurut SBY, reshuffle yang dilakukan demi perbaikan kinerja pemerintahan pada sisa waktu masa jabatan tiga tahun ke depan. "Sehingga reshuffle yang, insya Allah, akan saya lakukan sebelum genap dua tahun pemerintahan ini, 20 Oktober mendatang, didasarkan atas pertimbangan pertimbangan yang logis, rasional. Seperti itu," kata SBY seperti ditulis situs kepresidenan.

SBY mengatakan, beberapa menteri yang duduk di kabinetnya sekarang telah dianggap cukup pengabdiannya. Sehingga perlu dicari penggantinya.

Dia menambahkan, dalam reshuffle nanti, dirinya akan memilih orang-orang yang cocok untuk menduduki posisi menteri untuk membantu kinerja pemerintahannya. "Prinsipnya right men on the right place," kata dia.

"Oleh karena itu berikanlah kesempatan dan kepercayaan kepada saya sesuai dengan kewenangan konstitusional yang saya miliki."

Reshuffle Hanya Isapan Jempol

Selasa, 27 September 2011 16:29 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ekonom senior Econit, Hendri Saparaini, menilai pelaksanaan reshuffle kabinet dilakukan tanpa tolok ukur jelas.

Menurut Saparini, langkah evaluasi menteri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dilakukan secara tiba-tiba tanpa pernah memberikan surat peringatan (SP) terlebih dulu. "Harusnya menteri itu diberi SP dulu jika kinerjanya buruk, tidak langsung di reshuffle," kata Saparini usai diskusi di Rumah Perubahan, Jakarta, Selasa (27/9).

Oleh sebab itu, kata dia, bongkar pasang kabinet tidak akan bermakna jika paradigma pemimpin negeri ini tidak berubah. "Sebanyak apa pun jumlah menteri yang diganti, sepanjang kriteria penilaian Presiden SBY terhadap jajarannya tak berubah, maka tidak ada perubahan," sindirnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Resources Studies, Marwan Batubara, mengatakan sepanjang kebijakan yang dikeluarkan pemerintah tidak berpihak kepada rakyat, reshuffle tidak berdampak pada rakyat.

Intinya, kata dia, letak evaluasi itu harus dimulai dari pemimpin itu sendiri. "Selama tindakan Presiden hanya berorientasi kepada citra, rencana reshuffle hanya baik di permukaan. Itu sama saja dengan isapan jempol."

Redaktur: Chairul Akhmad
Reporter: Erik Purnama Putra

SBY Harus Adil Soal Reshuffle

Kamis, 29 September 2011 14:09 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diharapkan bisa bersikap adil dalam melakukan reshuffle.

Santer terdengar, menteri yang selingkuh bakal diganti sebab melakukan perbuatan tercela. Adapun menteri yang disebut terlibat korupsi tidak dicopot dan hanya digeser ke kementerian lain, karena memiliki kedekatan dengan presiden.

Jika prediksi itu terwujud, maka kebijakan presiden dalam menilai pembantunya tidak didasari penilaian matang dan tolok ukur jelas. "Ini tidak adil. Jika yang selingkuh diganti, apalagi yang korupsi, sebab pelanggarannya lebih berat," kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, dalam diskusi di gedung PP Muhammadiyah, Kamis (29/9).

Menurut Ray, ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan SBY semakin menguat. Gejala perlawanan terhadap presiden dari waktu ke waktu mudah ditangkap, seperti demo mahasiswa dan kelompok masyarakat ketika terjadi kunjungan presiden ke daerah.

Jika kondisi itu dibiarkan, maka kepercayaan masyarakat kepada pemerintah bisa runtuh. Karena berbagai kebijakan penguasa tidak lagi berpihak pada rakyat. Sehingga proses reshuffle kabinet tidak banyak membantu perbaikan kinerja pemerintahan. "Catatan ini harus diperhatikan agar perlawanan terhadap pemerintahan tidak semakin besar," kata Ray.

Redaktur: Chairul Akhmad
Reporter: Erik Purnama Putra
Read More --►

Selasa, 15 Januari 2013

cara menciptakan lapangan pekerjaan

Senin, 02 Februari 2009

MENCIPTAKAN LAPANGAN PEKERJAAN SENDIRI

Jika anda mengalami kesulitan dalam perekonomian, tidak ada pekerjaan, maka hentikan kesibukan anda sejenak saya akan memberikan solusinya kepada anda, melalui blog saya ini.

Dunia ini memang keras dimana kita seperti hidup di dalam hutan rimba, yang kita di hadapkan pada dua pilihan ingin menjadi apakah anda? apakah anda ingin menjadi singa atau hanya sekedar menjadi kambing..



jika anda menjadi singa anda dapat menaklukan dunia dan anda akan mendapatkan apa yang anda inginkan.tetapi jika anda hanya bisa menjadi kambing anda akan tejajah dan tertindas oleh kerasnya jaman seiring berjalannya waktu.



Di Indonesia di Negara kita ini satu permasalahan yang belum pernah terselesaikan adalah masalah bagaimana mengentaskan kemiskinan dan kemiskinan tersebut timbul akibat dari tidak adanya pekerjaan atau bahasa trend di masyarakat adalah pengangguran.



sebenarnya kita tidak bisa menyalahkan Negara kita ini dengan sepenuhnya karena semua terletak pada pribadi masyarakat itu sendiri untuk berusaha mandiri mencari peluang, satu kalimat yang bisa menjadikan motivasi pada diri kita semua "jangan pernah tanya apa yang telah Negara berikan kepada anda tapi tanyalah apa yang telah anda berikan pada Negara anda.



disini saya ingin membuka cara berfikir anda untuk melihat peluang yang sebenarnya ada di depan mata kita tetapi kita tidak pernah menyadarinya.



semua orang pernah bisa menjadi sukses tergantung kemauan dan usaha anda, adapun peluang untuk membuka lapangan pekerjaan yang saya maksudkan di atas bagaimana untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri, dimana anda yang menjadi pimpinannya dan anda sebagai pelaksananya dan dalam lapangan pekerjaan yang saya maksud ini bisa membuat anda menjadi kaya dengan cara cepat.



mungkin anda bilang saya hanya memberikan mimpi atau hanya sekedar omong kosong.tapi anda bisa buktikan sendiri dengan menjalani tahap dan cara-cara yang saya berikan dan saya jamin anda akan kaya secara cepat, tergantung semangat anda INGAT yang di butuhkan di sini adalah semangat anda.


Syarat untuk menjadi kaya melalui rahasia yang akan saya berikan pada anda cukup dengan anda bisa mengetik di komputer,bisa menggunakan internet dan sedikit konsentrasi maka sebuah perubahan yang luar biasa akan terjadi dalam kehidupan anda.

untuk itu anda perhatikan pojok kiri atas pada blog saya ini lalu mengenai bagaimana menciptakan lapangan pekerjaan dan mengahsilkan uang yang banyak dalam waktu singkat, lalu klik maka perubahan dalam hidup anda akan terjadi.

B U K T I K A N....................

Read More --►

cara berdedikasi dalam sebuah perusahaan

Bagaimana Menciptakan Performance Karyawan yang Bagus dan Positif ?

1
Post on 10-Jul-12
by halim.male
Berbicara mengenai mengelola karyawan dari sebuah perusahaan tidaklah mudah. Awalnya harus dimulai dari bagaimana perusahaan mencari atau merekrut karyawan. Mencari karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan itu bukan hal mudah. Karena dalam mencari karyawan, HRD harus melihat bagaimana caranya menarik karyawan berkualitas dan memiliki integritas yang sesuai dengan kompetensi masing-masing Divisi serta memiliki karakter baik adalah merupakan tujuan pokok HRD. Langkah pertama dalam memperoleh karyawan berbakat dimulai dengan memilih metode pendekatan terbaik dalam mengidentifikasi, menemukan sumber dan mengamankan calon karyawan. Selain itu, seluruh kegiatan rekrutmen dan seleksi harus diselaraskan dengan kegiatan mendapatkan bakat karyawan serta citra perusahaan juga harus terimplementasi. Langkah berikutnya memilih jalur komunikasi yang tepat untuk mendapatkan karyawan yang dibutuhkan dengan menggunakan teknologi sebagai daya ungkit suatu perusahaan dalam menganalisis sumber rekrutmen dan memilih sumber rekrutmen yang diselaraskan dengan strategi pemilihan bakat kandidat. Hal inilah yang diterapkan oleh PT NCS, yaitu suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pengiriman, kargo domestic dan internasional, serta logistic.

Kualifikasi Lowongan Kerja Yang Jelas Dan Ketat

Kriteria kami dalam memilih karyawan adalah orang tersebut harus ulet, pekerja keras, loyal, jujur, komitmen pada integritas, memiliki motivasi diri yang bagus dan mampu memahami Visi dan Misi perusahaan, serta menempatkan kandidat sesuai dengan karakter. Sedangkan dari sisi pendidikan, kami menerima dari tingkat pendidikan S1 sampai dengan S2.
Mengenai cara perekrutan, kami menggunakan beberapa strategi antara lain menangani sendiri lamaran kerja yang masuk untuk beberapa posisi dan jabatan dari pekerjaan utama dan atau bekerjasama dengan perusahaan Outsourcing untuk pekerjaan penunjang.

Membuka Lowongan kerja diseluruh Indonesia

Dengan membuka lowongan kerja diseluruh Indonesia diharapkan perusahaan akan dapat membangun kinerja karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia, perusahaan melakukan dengan cara terus menerus membangun motivasi kerja, melalui atasan masing-masing karyawan. Motivasi ini bukan hanya dalam bentuk dukungan moril saja, tetapi bisa dalam hal material. Reward, menjadi satu motivasi buat para karyawan mencapai performance yang terbaik. Kenaikan gaji, karir dan kesempatan Umroh/ Haji buat karyawan muslim bisa didapat karyawan yang loyal dan berdedikasi. Bukan itu saja motivasi mental juga dilakukan oleh perusahaan yaitu diselenggarakanya pengajian yang secara rutin tiap bulan sekali yang mewajibkan karyawan muslim untuk mengikutinya, menjadi motivasi pembangunan mental karyawan. Dan untuk meningkatkan kemampuan kerja, training-training juga diberikan kepada karyawan.

Membuka lowongan kerja untuk mencari karyawan "Asset" bukan "liabilitas"

Konseling juga menjadi satu cara perusahaan memotivator karyawan yang memiliki persoalan/ permasalahan. Sebagai contoh, di perusahaan kami punish bisa menjadi motivator karena diberikan dalam bentuk pengarahan dan pembinaan bukan hukuman. Hal ini menghindari perselisihan antara karyawan dan perusahaan. Perusahaan merasa bahwa karyawan adalah asset perusahaan sehingga HRD harus jeli dalam menata karyawan untuk menghindari terjadinya salah rekrut sehingga berakibat karyawan tersebut nantinya bisa menjadi liabilitas bagi perusahaan.
Perusahaan membantu atasi masalah karyawan
Soal mengatasi masalah yang dihadapi karyawan, perusahaan akan membantu karyawan mengatasi masalah yang dihadapi karyawan. Selama masalah karyawan adalah masalah perekonomian, maka perusahaan akan membantu sesuai dengan kemampuan perusahaan. Penanganan masalah karyawan ini sangat perlu karena masalah dalam diri karyawan mampu menurunkan kinerja karyawan tersebut.
Tetap Bertarget
Meski sepertinya Karyawan mendapat perlakuan istimewa namun bukan berarti karyawan tidak dituntut untuk bekerja dengan baik. Mereka harus bekerja sebaik mungkin karena mereka punya target yang harus dipenuhi.
Misalnya saja karyawan dibagian Customer Service, setiap hari mereka menerima telepon termasuk complain, target mereka kalau bisa hari ini menerima complain, hari ini juga harus diselesaikan.
Bagaimana cara agar karyawan kami bisa memenuhi target ? Setiap hari karyawan diwajibkan untuk membuat pelaporan dan hal ini dimonitor secara langsung oleh atasannya. Dari situ akan terlihat karyawan yang "stag" dan bisa diketahui pula bagaimana cara mengatasi dan sekaligus cara untuk meningkatkan kemampuan diri karyawan tersebut sehingga kedepan karyawan tersebut akan mampu terus mengembangkan diri. Kalau semua sudah berjalan sesuai track, hasilnya tentu akan sesuai dengan yang diinginkan dan target perusahaan.

Regards,
Dendy Hertanto
Senior HRD & GA Manager
PT. Nusantara Card Semesta (PT. NCS)






Sebagai bagian dari pelayanan kami kepada anda, JobsDB.com selalu berupaya menyediakan berbagai informasi mengenai dunia kerja, tips kepemimpinan, info karir dan tentunya puluhan ribu lowongan kerja terbaru. Besar harapan artikel diatas bermanfaat bagi anda
Read More --►